Kamis, 25 Desember 2014

Masalah pendidikan di daerah-daerah terpencil di Indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam pembangunan negara. Memberi pendidikan kepada anak-anak indonesia berarti membangun negara indonesia lebih kuat dan maju. Apabila kita berkaca pada sejarah penyebab paling berpengaruh dalam proses kemerdekaan indonesia ialah karena di perbolehkannya anak-anak indonesia memperoleh pendidikan di sekolah sekolah. Kemerdekaan indonesia tidak di raih dengan perang adu senjata, namun kemerdekaan indonesia di raih oleh perang dengan mengandalkan intelektualitas para tokoh tokoh kemerdekaan Indonesia. Dengan pendidikan bangsa ini mempunyai tokoh tokoh kemerdekaan yang dapat memerdekakan bangsa indonesia.

Di umur indonesia yang mencapai 69 tahun ini masih banyak anak anak indonesia di daerah terpencil yang belum mampu mengenyam pendidikan yang baik, bukan hanya di daerah terpencil namun di daerah DKI Jakarta pun masih banyak anak anak yang tidak mengenyam bangku pendidikan. Lalu bagaimana program pemerintah yang mencanangkan wajib belajar 9 tahun, yang menggratiskan biaya sekolah hingga tingkat SMP. Namun sayangnya program tersebut baru bisa optimal di nikmat kepada anak anak di daerah daerah tertentu saja yang masyarakatnya tergolong masyarakat ekonomi menengah keatas. Keadaan ini sangat miris dimana masyarakat yang tergolong mampu untuk membiayai pendidikan anak anaknya hingga tamat sekolah tanpa harus mendapat program sekolah gratis hingga 9 tahun malah dapat menikmati program sekolah gratis hingga 9 tahun tersebut namun nasib anak anak indonesia yang di daerah terpencil mungkin belum dapat menikmati program tersebut. Masih banyak sekolah sekolah di daerah terpencil yang infrastruktur sekolahnya tidak layak untuk di jadikan tempat belajar, bahkan ada sekolah yang hanya beratapkan tenda tenda darurat yang hanya sekedarnya. Mengapa program sekolah gratis 9 tahun tersebut di alokasikan saja ke daerah daerah yang masyarakatnya tergolong masyarakat menengah kebawah agar pendidikan kita dapat di nikmati oleh seluruh anak anak indonesia. Padahal pendidikan ialah amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 : (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Makna dari Pasal 31 UUD 1945 tersebut adalah setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa kecuali. Pada kenyataannya, dengan kondisi negara Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau, mulai Sabang sampai Merauke, kita dihadapkan dengan berbagai permasalahan pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Padahal pendidikan merupakan faktor utama dalam menentukan kemajuan sebuah bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka akan semakin baik sumber daya manusia yang ada, dan pada akhirnya akan semakin tinggi pula daya kreatifitas pemuda Indonesia dalam mengisi pembangunan sebuah bangsa. Namun di Indonesia, untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas sesuai dengan standar nasional saja masih sangat sulit.

Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah tentang bagaimana pemerataan pendidikan di seluruh indonesia, agar seluruh anak-anak indonesia dapat mendapatkan pendidikan yang layak. Jangan hanya di daerah daerah tertentu saja yang mendapat pendidikan gratis namun seluruhnya. Apabila pendidikan Indonesia sudah merata tentu dampak positifnya sangat besar bagi pembangunan di Indonesia.

1.2   Tujuan Penelitian
1.       Untuk mengetahui kondisi pendidikan di daerah-daerah terpencil di Indonesia.
2.       Untuk mengetahui permasalah apa saja yang menjadi kendala dalam menyelenggarakan pendidikan yang layak di daerah terpencil di Indonesia
3.       Untuk mengetahui cara mengatasi permaslahan pendidikan di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

1.3    Rumusan Masalah
1.       Bagaimana kondisi pendidikan  di daerah-daerah terpencil di Indonesia ?
2.       Apa saja  permasalahan  yang dihadapi oleh dalam penyelengaraan pendidikan yang layak di daerah-daerah terpencil di Indonesia  ?
3.       Bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan pendidikan di daerah-daerah terpencil ?

1.4   Manfaat Penelitian
Tulisan ini di harapkan dapat menjadi informasi kepada pembaca khususnya pemerintah mengenai apa saja permasalah yang di hadapi dalam penyelenggaraan pendidikan yang layak di daerah terpencil di Indonesia dan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut agar tercapainya pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Penulis berharap tulisan ini menjadi wawasan bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemerintah sebagai penyelenggara negara.


1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam proposal penelitian ini dibagi menjadi empat bab, tiap bab terbagi atas beberapa sub bab, sistematika ini dibuat dengan maksud mendapatkan gambaran umum tentang isi proposal penelitian ini, serta masalah pokok secara lebih terperinci sehingga akan mudah dipahami dan dimengerti. Sistematika penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut :

BAB    I           : Pendahuluan
Bab pertama ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat penelitian dan Sistematika Penulisan yang merupakan gambaran umum dari semua bab.

BAB    II         : Tinjauan Pustaka
Dalam  bab  dua  ini  akan  dijelaskan  mengenai  bagaimana kondisi pendidikan yang ada di daerah daerah terpencil, permasalahan pendidikan  dihadapi  di daerah terpencil , bagaimana upaya yang dapat dilakukan untu mengatasai masalah pendidikan di daerah terpencil.

BAB   III        : Metode Penelitian
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai objek penelitian  dan metode  pengumpulan data.

BAB    IV        : Penutup

Pada bab ini, penulis mencoba untuk memberikan beberapa kesimpulan berdasarkan apa yang telah diuraikan  pada bab I sampai dengan bab III serta beberapa saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.